Bagaimana Mendefinisikan Stigma

Stigma sosial adalah ketidaksukaan atau penolakan, atau perlakuan diskriminatif terhadap, individu tertentu berdasarkan karakteristik sosial yang dirasakan yang hanya berfungsi untuk membedakan mereka dari orang lain dalam kelompok sosial tertentu.

Bagaimana Mendefinisikan Stigma oleh masyarakat dan teman-temannya

Stigma sosial bisa berdasarkan ras, usia, jenis kelamin, budaya, kecerdasan, atau agama.

Stigma sosial yang paling umum dialami orang adalah diskriminasi ras atau etnis, meskipun tidak setiap contoh diskriminasi sosial disebabkan ras atau etnis, karena kelompok lain juga mengalami diskriminasi. Stigma sosial semacam itu dapat didasarkan pada karakteristik apa pun yang memisahkan seseorang dari mereka yang tidak memiliki etnis, ras, atau kelas sosial yang sama.

Banyak orang ditahan dalam lingkaran sosial di mana mereka menjadi sasaran keyakinan dan asumsi stereotip tentang perilaku mereka. Keyakinan dan asumsi ini berakar pada praktik kategorisasi sosial dan klasifikasi individu masyarakat sendiri berdasarkan apa yang dianggap orang lain sebagai atribut, kebiasaan, dan perilaku mereka. Misalnya, orang yang berbicara bahasa Inggris dijunjung tinggi karena mereka dianggap “berkulit putih” Barat, orang yang cacat fisik akan dianggap “malas” tidak sehat; dan seseorang yang gay akan dianggap melakukan seks bebas, menyimpang, dan bahkan tidak bermoral.

Penting untuk dicatat bahwa keyakinan atau asumsi ini dapat bervariasi berdasarkan pengalaman dan keadaan masing-masing individu. Meskipun beberapa orang mungkin memandang orang yang cacat atau cacat sebagai penjahat atau “menyimpang”, jenis stigma ini mungkin didasarkan pada kecacatan individu, tetapi mungkin juga berakar pada perilaku dan kebiasaan individu. Misalnya, seorang penyandang cacat mungkin dapat melakukan tugas-tugas tanpa bantuan, tetapi mereka mungkin juga terlibat dalam perilaku destruktif yang dianggap tidak normal atau bahkan kriminal oleh mereka yang memandangnya sebagai “kurang dari” yang “tidak diinginkan”.

dicap sebagai tidak bertanggung jawab karena membeli anak-anak yang bersekolah di rumah, dicap sebagai “keren” atau tidak berhubungan seks pada orang Kristen atau Yahudi, dicap sebagai penjahat bukan anggota agama yang terorganisir, dicap homoseksual karena tidak berbagi agama mereka, dicap sebagai pencuri atau “orang berdosa”. Ada juga alasan lain yang tak terhitung jumlahnya bahwa seseorang dapat dicap sebagai “berbeda”, “jelek”, “tidak dapat ditebus”, “menjijikkan”, “penjahat”, atau “jahat” oleh masyarakat dan teman-temannya.

Bagaimana Mendefinisikan Stigma Misalnya, orang yang berbicara bahasa

Jenis stigma ini sering kali dapat dialami oleh banyak, jika tidak sebagian besar, individu pada suatu saat dalam hidup mereka. dicap sebagai homoseks karena tidak membagikan agamanya, dicap sebagai pencuri atau “orang berdosa”. Ada juga alasan lain yang tak terhitung banyaknya bahwa seseorang dapat dicap sebagai “berbeda”, “jelek”, “tidak dapat ditebus”, “menjijikkan”, “penjahat”, atau “jahat” oleh masyarakat dan teman-temannya. Jenis stigma ini seringkali dapat dialami oleh banyak, jika tidak sebagian besar, individu pada suatu saat dalam hidup mereka. dicap sebagai homoseks karena tidak membagikan agamanya, dicap sebagai pencuri atau “orang berdosa”. Ada juga alasan lain yang tak terhitung banyaknya bahwa seseorang dapat dicap sebagai “berbeda”, “jelek”, “tidak dapat ditebus”, “menjijikkan”, “penjahat”, atau “jahat” oleh masyarakat dan teman-temannya. Jenis stigma ini sering kali dapat dialami oleh banyak, jika tidak sebagian besar, individu pada suatu saat dalam hidup mereka.

Stigma bisa menjadi konsep yang sulit dipahami banyak orang, terutama mereka yang pengalaman dan keadaannya sangat berbeda atau unik.

Bagaimana Mendefinisikan Stigma disebabkan ras

Beberapa orang yang menderita jenis diskriminasi ini mungkin pernah mengalami jenis diskriminasi ini pada suatu saat dalam hidup mereka, tetapi bagi sebagian orang, pengalaman tersebut mungkin telah terjadi lagi. Penting untuk diingat bahwa sementara beberapa orang lebih cenderung menjadi sasaran stigma secara umum, tidak semua orang yang pernah mengalami jenis stigma ini akan mengalami pengalaman ini, dan jenis diskriminasi ini akan selalu terjadi dalam hidup mereka.

Sebagian besar, mereka yang dianggap “berbeda” atau menjadi sasaran stigma sosial sering kali berusaha menghindari perasaan bahwa mereka adalah sasaran. Artinya, alih-alih berfokus pada apa yang mereka rasakan, mereka berfokus untuk mencoba menyembunyikan perasaan ini. Hal ini terkadang sulit dilakukan dan dapat mengakibatkan banyak orang merasa tidak nyaman di lingkungan baru karena perasaan mereka terhadap diri sendiri dan situasi mereka. Meskipun tidak ada obat untuk jenis stigma ini, ada banyak cara bagi orang untuk melawannya.

Salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi dampak menjadi sasaran stigma jenis ini adalah dengan menyadarinya dalam kehidupan seseorang dan mengambil langkah untuk mengubah cara Anda memandang diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda telah menjadi sasaran stigma sosial dalam hidup Anda, ketahuilah bahwa proses menghadapinya dapat menjadi lebih mudah ketika Anda dapat melihat sisi positif dari pengalaman Anda dan hal-hal baik yang dikatakan orang lain tentang Anda. dan orang yang Anda kenal. Dengan melihat kehidupan Anda sendiri dan berfokus pada kualitas baik yang Anda miliki, Anda dapat mempelajari cara mengatasi stigma dan mendapatkan kepercayaan diri yang dapat Anda bangun.

Related Post

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*